Sepuluh Urang Debitur BRI Di Babel Nyusul Jadi Tersangka Korupsi Gara-gara Duit Kredit
Foto : Asintel Kejati Babel (tengah), Johnny W Pardede saat menggelar konferensi pers di gedung Kejati Babel (ist)
PANGKALPINANG,PPinangpost.com– Dak asi jerah agik urang-urang sekaben kajin nek korupsi, ape agik pegawai bank rase e dak patot nek korupsi, karena gaji urang di Bank tu la besak-besak gale.
Kemaren ari Selasa 2 Maret 2021, Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) dalam konferensi pers e ade sepuluh (10) urang debitur Bank BRI Cabang Pangkalpinang kek Kantor Cabang Pembantu BRI Depati Amir la ditetep sebagai tersangka baru gara-gara kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit ke 47 urang debitur di BRI Cabang Pangkalpinang dan Kantor Cabang Pembantu BRI Depati Amir tahun 2017-2019.
Sebelum e tanggel 10 Februari 2021, Kejati Babel lah netepken empat urang tersangka korupsi, JA berdasarkan print β 106/L.9/FD.1/02/2021, inisial GH berdasarkan print 105/L.9/FD.1/02/2021, inisial AHP berdasarkan printβ107/L.9/FD.1/02/2021, dan inisial ATN berdasarkan print β104/L.9/FD.1/02/2021.
Kepada PangkalpinangPost.Com, Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Babel, Johnny William Pardede, didamping kek Kasi Penkum, Basuki Raharjo, dan Aspidsus, Ketut Winawa di ruang media center Kejati Babel, mengatakan peran ke sepuluh urang tersangka korupsi tu sebagai debitur dari Kantor Cabang BRI Pangkalpinang dan Kantor Cabang Pembantu BRI Depati Amir telah bekerjasame kek Sugianto alias Aloy untuk ngaju pinjaman kredit KMK dak pakai dukung kek kegiatan gawe/usaha yang jelas dan nilai agunan yang mencukupi. Selasa kemaren (2/3/2021).
Sepuluh urang pegawai BRI yang korupsi tu dan ditetep sebagai tersangka baru antara laen ni inisial TS dengan nomor penetapan PRINT-183/L.9/Fd.1/03/2021, inisial M nomor penetapan PRINT-184/L.9/Fd.1/03/2021, inisial SB nomor penetapan PRINT-185/L Fd.1/03/2021, inisial A nomor penetapan PRINT-186/L.9/Fd.1/03/2021, inisial NA nomor penetapan PRINT-187/L.9/Fd.1/03/2021.
Dan SK nomor penetapan PRINT-188/L.9/Fd.1/03/2021, inisial EI nomor penetapan PRINT-195/L.9/Fd.1/03/2021, inisial SD nomor penetapan PRINT-196/L.9/Fd.1/03/2021, inisial I nomor penetapan PRINT-197/L.9/Fd.1/03/2021, inisial H nomor penetapan PRINT-198/L.9/Fd.1/03/2021,β.
“Sepuluh tersangka akan disangkakan pasal Primair Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP,” tegas Johnny.
Selain itu juga dikenakan subsidiair Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP. (Redaksi)