Pengemudi Fortuner Berpelat TNI Arogan Ngaku Adik Jenderal
Pangkalpinangpost.com
Jakarta – Dalam sebuah insiden yang memicu kegemparan di media sosial, seorang pria yang mengemudikan sebuah mobil Fortuner berpelat TNI terlibat dalam perilaku arogan di jalan raya. Video kejadian tersebut viral di platform Twitter, menampilkan pengemudi Fortuner dengan nomor registrasi milik seorang purnawirawan TNI, melakukan manuver berbahaya di jalan tol yang mengakibatkan tabrakan dengan mobil lain. Kejadian ini memunculkan tindakan kontroversial, di mana pengemudi Fortuner tidak hanya menolak untuk menerima tanggung jawabnya, tetapi juga mengklaim memiliki hubungan keluarga dengan seorang jenderal TNI, Sabtu (13/4/2024).
Dalam rekaman video yang tersebar luas, pengemudi Fortuner terlihat dengan jelas menabrak mobil pengguna jalan lainnya di bahu jalan tol, menyebabkan kerusakan dan kemudian memprotes dengan keras.
Dengan nada arogan, dia mengklaim bahwa tindakannya mengikuti sebuah bus sehingga dia terpaksa melakukan manuver ke kanan.
Namun, keberatan dari pengguna jalan lain yang menjadi korban tabrakan menunjukkan bahwa plat nomor TNI pada mobil tersebut telah tidak berlaku selama beberapa bulan, menimbulkan dugaan akan kesengajaan dalam perilaku pengemudi tersebut.
Tingkat kontroversi meningkat ketika pengemudi Fortuner mengklaim memiliki kakak yang merupakan seorang jenderal TNI bernama Sonny Abraham.
Ancaman untuk ‘mencatat wajah’ pengemudi lain yang mengaku menjadi korban tabrakan menciptakan ketegangan lebih lanjut dalam situasi tersebut.
Bahkan ketika identitasnya dikonfirmasi sebagai seorang jurnalis oleh perekam video, pengemudi tersebut tidak menunjukkan penyesalan atau permintaan maaf, melainkan meninggalkan tempat kejadian dengan nada sinis.
Ketika peristiwa ini mencapai perhatian publik, Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyatakan bahwa Puspom TNI telah melakukan investigasi terkait nomor registrasi kendaraan tersebut.
Hasilnya, plat nomor TNI tersebut terdaftar atas nama seorang purnawirawan TNI bernama Asep Adang. Pihak berwenang kemudian mengunjungi rumah Asep Adang untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait penggunaan plat dinas TNI pada kendaraannya.
Kasus ini menjadi sorotan karena mencerminkan perilaku yang tidak pantas dari seseorang yang mengaku terkait dengan institusi militer, serta menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan wewenang dan kewajiban moral di antara anggota militer.
Dengan adanya investigasi yang sedang berlangsung, publik menantikan keputusan dan tindakan yang diambil oleh pihak berwenang untuk menegakkan keadilan dalam kasus ini.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan, terlepas dari latar belakang atau hubungan sosial seseorang.-
(KBO Babel).