Mengungkap Keterbukaan Proyek, LSM TOPAN-RI Babel Temui PPK dan Tinjau Lokasi Proyek
Pangkalpinanpost.com
Sungailiat – Kontroversi terkait pembangunan Selasar dan Canopi Masjid Agung Sungailiat, Kabupaten Bangka, yang dilakukan oleh CV Master Abadi Perkasa dengan nilai kontrak mencapai Rp 889.211.000,- kembali menjadi sorotan. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TOPAN-RI Bangka Belitung, merespons serius isu pengerjaan proyek ini yang dianggap asal-asalan, Jumat (17/11/2023).
LSM TOPAN-RI Babel mengambil langkah konkret dengan bertemu dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek.
Ketua LSM TOPAN-RI Babel, Muhamad Zen, menyampaikan bahwa perhatian mereka terhadap isu ini tak lain karena proyek tersebut berkaitan dengan sarana ibadah dan memiliki arti penting sebagai salah satu ikon warga Kabupaten Bangka, khususnya Sungailiat. Dalam upaya menjalankan peran kontrol sosial, yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah No 68 tahun 1999 tentang peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara, LSM TOPAN-RI Babel memutuskan untuk turun langsung ke lapangan.
Sebelum mengunjungi lokasi proyek, Muhamad Zen dan tim LSM TOPAN-RI Babel terlebih dahulu menemui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Ahmad Syahrudin, di kantor PPK pada Rabu (15/11/2023). Pada kesempatan tersebut, Udin menjelaskan bahwa pekerjaan proyek telah selesai, mencakup Canopi di sebelah utara Masjid Agung Sungailiat dan Selasar tempat wudhu.
Namun, Udin mengakui adanya beberapa bagian pekerjaan yang tidak termasuk dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, seperti penambahan lantai untuk tempat parkir dan pemasangan kuku keramik di sisi lantai tempat wudhu. Ketika ditanya mengenai lantai keramik yang pecah dan dinding tempat wudhu, Udin menjelaskan bahwa lantai keramik tersebut adalah lantai lama yang mengalami kerusakan dan dinding batu alam tempat wudhu merupakan pekerjaan lama yang tidak dilakukan oleh pihak penyedia saat ini.
Setelah pertemuan dengan PPK, Muhamad Zen dan timnya melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek. Di sana, mereka menemui Ir. Selamet Riyadi, konsultan pengawas proyek, untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut. Selamet Riyadi menjelaskan bahwa beberapa item pekerjaan di bagian Selasar tidak termasuk dalam RAB proyek, namun atas permintaan pengurus masjid, pihaknya melakukan penambahan pekerjaan tersebut.
Namun, tidak hanya konsultan pengawas yang dimintai keterangan, pelaksana proyek, Virgo, juga memberikan penjelasan terkait proyek ini. Virgo menyebutkan bahwa banyak item pekerjaan Selasar yang ditambahkan di luar RAB, seperti pengecoran tempat parkir, yang dilakukan sesuai permintaan pengurus masjid.
Setelah melihat langsung kondisi lapangan proyek, tim LSM TOPAN-RI Babel menemukan beberapa item pekerjaan Selasar yang dianggap kurang rapi dari sudut pandang estetika, seperti list plapon dan pemasangan batu alam di salah satu tiang Selasar. Muhamad Zen menyarankan kepada pihak penyedia, melalui PPK dan konsultan pengawas, untuk segera memperbaiki dan merapikan item pekerjaan yang dianggap kurang rapi dan tidak memenuhi unsur estetika.
Menyikapi saran dari Muhamad Zen, Virgo selaku pelaksana proyek bersedia untuk segera memperbaiki beberapa pekerjaan yang dianggap kurang rapi tersebut. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggapan konstruktif dari pihak penyedia terhadap masukan dan perhatian LSM TOPAN-RI Babel terhadap kualitas pekerjaan proyek.
“Saya selaku Ketua LSM TOPAN-RI Provinsi Babel bersama tim datang ke lokasi guna melihat langsung kondisi lapangan proyek yang dituding sebagian pihak dikerjakan secara asal-asalan oleh pelaksana pekerjaan,tidak ada dan ini masih dalam pemeliharaan, tentu ada perbaikkan jika ada kerusakan,” ungkap Muhamad Zen.
Sementara itu, LSM TOPAN-RI Babel terus memantau perkembangan proyek ini dan menegaskan komitmennya untuk menjalankan peran kontrol sosial dalam rangka mendukung penyelenggaraan proyek yang transparan, efektif, dan bermutu. Dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek, LSM TOPAN-RI Babel berupaya memastikan bahwa proyek ini tetap sesuai standar kualitas dan tidak mengecewakan masyarakat yang menggunakan Masjid Agung Sungailiat sebagai tempat ibadah. (Sumber : KBO Babel, Editor : Lapor Pak).
(Akhi).