Mencegah Kekayaan Tak Wajar, Pj Bupati Bangka Ingatkan ASN Bukan Korupsi yang Membawa Kesejahteraan
Pangkalpinangpost.com
Bangka (Sungailiat) – Pj Bupati Bangka, M Haris, memberikan pengingat tajam kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya. Dalam pernyataannya, M Haris mengungkapkan bahwa menurutnya hanya ada tiga kemungkinan seseorang ASN bisa kaya raya. Pertama, melalui warisan; kedua, memiliki usaha; dan ketiga, melalui korupsi. Haris menegaskan bahwa menjadi ASN seharusnya bukanlah jalan menuju kekayaan, terutama jika harapan utama hanya pada gaji yang diterima. Senin (27/11/2023).
“Mau kaya, jangan jadi ASN, buang jauh-jauh pikiran itu, apalagi sampai melakukan korupsi. Punya usaha juga tidak akan maksimal, pekerjaan sebagai ASN pasti terganggu dan terbengkalai. Kecuali dapat warisan dari orangtua,” tegas M Haris.
Menurut Haris, menjadi ASN haruslah menjadi pionir dan teladan bagi masyarakat. Kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dianggapnya sebagai kewajiban, mengingat ASN digaji dari uang rakyat yang diperoleh dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
“Kita harus menjadi contoh, suri tauladan bagi masyarakat, jangan malah menjadi provokator. Ingat, kalian itu digaji oleh rakyat,” tambahnya.
M Haris juga mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan Satpol PP Pemkab Bangka untuk rutin melakukan patroli dan mengecek kehadiran ASN saat jam kerja. Jika ada ASN atau pegawai kontrak yang terlihat berkeliaran, apalagi nongkrong di warung kopi, mereka akan diamankan dan dilakukan proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
“Malu lah pake baju PNS nongkrong di warkop saat jam kerja. Pol PP saya perintahkan, jika ada pegawai Pemkab Bangka di warkop saat jam kerja, bawa terus BAP,” ungkap M Haris.
Pj Bupati Bangka berharap agar para pegawai Pemkab Bangka tidak melakukan perbuatan tercela. Ia menegaskan agar tidak menghitamkan sejarah pekerjaan, karena perbuatan buruk akan terus dikenang. Haris juga mengajak para ASN untuk tidak mengeluh terkait pekerjaan dan mengingatkan bahwa menjadi ASN adalah tanggung jawab terhadap masyarakat.
“Malu kalau diingat orang pernah melakukan hal tercela. Jangan bekerja hanya jika ada uangnya saja, rakyat sudah membayar kalian, jadi bekerjalah walau tanpa uang sebagai bentuk tanggung jawab,” pungkas M Haris. (Sumber : Bangka Pos, Editor : KBO Babel).
(Akhi).