Take a fresh look at your lifestyle.

Demo Warga Lontong Pancur, Lurah Dituntut Netral dan Responsif

0 31

Pangkalpinangpost.com~//- Pangkalpinang – Sebelumnya Lurah Opas Indah menjadi sorotan akibat dugaan ketidaknetralan dalam pemilihan kepala daerah 2024, ratusan warga menggelar aksi demonstrasi menuntut transparansi dan akuntabilitas, Senin (21/10/2024).

Aksi ini dipicu oleh keterlibatan Lurah Lontong Pancur dalam acara yang dihadiri calon walikota Molen-Hakim.

Keberadaan lurah di acara tersebut serta foto-foto dirinya yang menunjukkan kode dua jari, simbol nomor urut pasangan calon, membuat warga merasa keberatan.

Lurah yang mengungkapkan rasa iri melalui pesan WhatsApp, seakan menantang warganya untuk melakukan demonstrasi, menciptakan gelombang ketidakpuasan yang akhirnya meledak dalam bentuk aksi protes.

Yusuf, yang akrab disapa Jojo dan menjabat sebagai koordinator aksi, menyatakan tidak berniat sebelumnya untuk melakukan orasi.

“Kami tidak berniat melakukan orasi, tetapi setelah pernyataan lurah, kami merasa perlu memenuhi tantangan tersebut,” ungkap Yusuf.

Para pemuda Lontong Pancur berkumpul di kantor lurah, membawa berbagai spanduk yang menyampaikan tuntutan mereka, seperti “Lurah harus netral” dan “Cabut nama jalan Molen.”

Salah satu isu utama yang diangkat dalam aksi ini adalah masalah penamaan jalan Molen, yang dianggap warga tidak melibatkan musyawarah dengan masyarakat setempat.

Sabirin, salah satu tokoh pemuda yang ikut berorasi, mengatakan

“Keputusan sepihak ini menciptakan ketidakpuasan di masyarakat. Kami tidak setuju dengan nama itu dan meminta agar diganti. Selain itu, retribusi sampah yang ditetapkan lebih tinggi dibandingkan kelurahan lain, yakni 25 ribu per bulan, juga menjadi sorotan. Mengapa kami harus membayar lebih?,” tegas Sabirin.

“Kami ingin pak Camat menyampaikan aspirasi kami kepada PJ Walikota agar lurah diganti. Jika tidak, kami akan beraksi lebih besar di kantor walikota,” ucap Reren, salah satu peserta aksi.

Warga Lontong Pancur menginginkan agar pejabat publik, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN), menjaga netralitas mereka dalam politik, demi terciptanya lingkungan yang kondusif.

Dengan memperhatikan aspirasi warga, harapan akan terciptanya pemerintahan yang lebih baik dan partisipatif semakin nyata.-

Sumber : Yudi/KBO Babel.

Leave A Reply

Your email address will not be published.