Foto : Seorang pendekar pencak silat aliran Akek Bintit memperagakan kemampuannya saat acara silahturahmi akbar keluarga besar perguruan tersebut.
BANGKATENGAH,PPinangpost.com – Hampir 1000 lebih pendekar dari berbagai perguruan pencak silat di Provinsi Kep Bangka Belitung (Babel), Rabu (27/12/2023) berkumpul memadati kawasan Pendopo Rosman Djohan, Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.
Tak cuma itu, bahkan sejumlah warga asal keluarga besar Perguruan Silat Agama Islam (PSAI) Aliran Akek Bintit Babel pun turut pula hadir di acara Silahturahmi Akbar Keluarga Besar PSAI Aliran Akek Bintit di tempat yang sama.
Renaldi selaku ketua panitia acara Silaturahmi Akbar Keluarga Besar PSAI Aliran Akek Bintit Babel mengatakan sengaja mengadakan acara ini tak lain bertujuan untuk mempererat kembali tali silahturahmi antar sesama para pesilat aliran Akek Bintit yang tersebar di Provinsi Kepulauan Babel.
“Selain itu dalam momen ini pun sebagai wujud menjaga warisan para leluhur sekaligus akan mengelar musyawarah guna menentukan siapa sosok yang berhak memegang amanah sebagai pimpinan PSAI Aliran Akek Bintit di Babel,” kata Renaldi malam itu ditemui di lokasi acara.
Hasil musyawarah para sesepuh termasuk para pemangku jabatan dalam tradisi perguruan silat Akek Bintit termasuk para pewaris pun bersepakat menunjuk Ustad Sulaiman memegang kepemimpinan PSAI Aliran Akek Bintit Babel.
Acara Silahturahmi Akbar pendekar & kluarga besar PSAI Aliran Akek Bintit ini dimulai sejak siang hingga berakhir hampir tengah malam dan sempat dihadiri mantan Gubernur Babel, H Erzaldi Rosman Djohan, ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Babel Syarli Novriansyah dan seorang budayawan sekaligus penulis Ahamdi Sopiyan termasuk ketua IPSI Kabupaten Bangka Tengah Heri Erfian pun turut pula hadir.
Ketua IPSI Provinsi Babel Syarli Novriansyah memberikan apresiasi positif terkait acara bsilaturahmi akbar pihak diadakannya perguruan Silat Aliran Akek Bintit Babel hari itu. Bahkan diakuinya jika silat Aliran Akek Bintit memiliki keunikan tersendiri selain diketahuinya silat ini tak lain adalah sebuah produk warisan budaya tak benda dari para leluhur atau para tokoh agama Islam di Babel.
Selain itu dirinya pun berharap seni bela diri Silat Aliran Akek Bintit di Babel tetap terus dijaga kelestarianya dan jangan sampai tak dikenal oleh para generasi selanjutnya yang ada di Babel.
“Lebih baik lagi sejarah silat aliran Akek Bintit ini bila perlu dibuat buku, hal ini karena merupakan warisan budaya daerah patut kita jaga dan lestarikan,” kata Syarli.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Ketua IPSI Kabupaten Bangka Tengah, Heri Erfian di sela-sela Upacaranya saat pembukaan acara siang itu. Bahkan dirinya senantiasa mendukung maupun dukungan moril terhadap perguruan silat aliran Akek Bintit di Babel.
Dalam kesempatan sama, budayawan/penulis Ahmadi Sopiyan pun sempat menyampaikan singkat seputar sejarah PSAI Aliran Akek Bintit dalam sambutannya Bahkan dirinya berencana akan membuat buku yang akan mengupas sejarah lahirnya bela diri silat Aliran Akek Bintit di Babel, hal ini dikarenakan menurutnya suatu produk wasiran budaya lokal asal Babel.
“Harapan saya nanti Silat Aliran Akek Bintit ini tak saja dikenal di daerah maupun nasional namun hingga dikenal dunia,” ucap budayawan ini di hadapan para undangan yang hadir saat itu.
Sekedar diketahui, di momen acara silaturahmi akbar para pendekar dan keluarga besar PSAI Aliran Akek Bintit siang hari itu diselingi dengan suguhan atraksi silat dari berbagai perguruan silat di Babel hingga malam pun diselingi pula dengan sajian atraksi olah tenaga (Kanuragan) termasuk pertunjukan silat ghaib yang diperagakan anggota asal Sanggar Alam Semesta Bangka Belitung.
(KBO Babel Group)