PANGKALPINANGPOST.COM – (Babel), || Kabar duka kembali datang dari dunia seni budaya Bangka Belitung.
Zaroti bin Abu Jasin, seorang seniman dambus sekaligus pengrajin dambus berbahan kulit ikan buntal, hari ini Selasa tanggal 12 Juli 2022 telah berpulang menghadap penciptanya.
Alm. Zaroti yang terkenal dengan petikan dambus khas Melayu Bangka Belitung ini sudah dikabarkan menderita sakit yang cukup parah beberapa waktu yang lalu .
Separuh hidupnya, alm.Zaroti mengabdikan diri untuk kesenian khas Melayu Bangka Belitung. Keunikan dari dambus berbahan kulit ikan buntal yang diproduksinya sendiri itu, membuat nama Zaroti menjadi salah satu seniman yang dikagumi oleh masyarakat Bangka Belitung. Ikan buntal berukuran besar, ia dapatkan dari nelayan yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Tak jarang ia yang juga seorang nelayan, menangkap sendiri ikan buntal tersebut.
“Kami sangat merasa kehilangan sosok seniman besar seperti beliau. Masih banyak ilmu seni dambus yang belum sempat dipelajari dari Mang Zaroti,” tutur Baijuri, yang merupakan pelatih olahraga tradisional yang juga keponakan dari alm.Zaroti saat ditemui oleh jejaring wratawan KBO Babel ketika melayat ke rumah duka di Air Itam Pangkalpinang.
“Saya mewakili keluarga besar alm.Mang Zaroti memohon maaf apabila selama masa hidupnya beliau punya kesalahan baik yang disengaja ataupun tak sengaja. Semoga almarhum terima semua amalnya disisi Allah,Swt. Aamiin,” demikian harap Baijuri
Pupung Damayanti,Kasi Kesenian Dinas Parbudkepora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan rasa kehilangan yang besar atas meninggalnya seniman dambus ini.
“Beliau adalah salah satu maestro seni musik tradisional khas Bangka. Bukannya hanya pandai memainkan alat musik tradisional, tapi juga mampu memproduksi sendiri alat musik tersebut dengan kualitas yang mumpuni. Kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya,” ujar Pupung kepada jejaring wartawan KBO Babel
“Baru-baru ini beliau menjual satu set alat musik dambus yang diproduksinya kepada kami. Yang menarik adalah dambus kulit ikan buntal kesayangannya malah ikut dijual oleh beliau. Padahal dambus itu sudah sering ditawar oleh banyak orang dengan harga yang lumayan tinggi, tapi tak dilepasnya. Saya cukup terkejut karena dambus itu sangat bagus dengan kualitas suara yang jernih,” cerita Sukma Wijaya kepada jejaring wartawan KBO Babel mengenang alm.Zaroti.
Tokoh seniman dambus itu telah pergi untuk selamanya meninggalkan kenangan tentang indahnya petikan irama dambus yang dimainkannya.
(Sumber : Desri-KBO Babel )
(Publishare : Jeff)