PANGKALPINANGPOST.COM, (Deli Serdang) – || Gerakan Pramuka Santri (PASTI) mengambil inisiatif untuk mengadakan Lomba Pramuka (LP3) yang bertujuan memfasilitasi silaturahmi antara pondok pesantren di Sumatera Utara. Acara ini sukses diikuti oleh kurang lebih 600 santri putra dan putri dari 16 pondok pesantren yang aktif berkompetisi dalam berbagai kegiatan Pramuka.
Dalam sambutannya, Pendiri Gerakan Pramuka Santri, Kyai Amar Tarmizi M.Pd, menyampaikan harapannya, “Kegiatan ini adalah ajang silaturahmi yang seharusnya diadakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 2018. Namun, pandemi COVID-19 membuat kegiatan ini vakum. Dalam mematuhi protokol kesehatan, kita berhasil mengadakan kembali kegiatan ini tahun ini.”
Partisipasi pondok pesantren dalam kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan persaudaraan di antara mereka. Pondok pesantren yang berpartisipasi meliputi Fajrul Iman Patumbak, Darul Ma’rifat Hamparan Perak, Al-Husna Deliserdang, Tajusalam Langkat, Nur-arrodiyah Langkat, Al-hasyimiah Tebing Tinggi, Al-Hasimiah Pemandu, Ar-rasid Labusel, Darul Ma’arif Kota Pinang, Nurul Hakim Deliserdang, Al-Azhar Ashyarif Deliserdang, Ta’dib Asyaqirin Medan, Raudatul Hasanah Medan, Mukhlisin Deliserdang, dan Raudatul Hasanah Lumut.
Kegiatan ini dipimpin oleh Imam Sarianda dan berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 September. Lomba Pramuka Sumatera Utara (LP3) menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi antarpondok pesantren di wilayah tersebut.
Kegiatan Pramuka adalah salah satu bentuk pembinaan dan pendidikan yang dianggap penting dalam membentuk karakter, kepemimpinan, dan keterampilan praktis bagi generasi muda. Lomba Pramuka seperti LP3 menjadi wadah yang ideal untuk menguji keterampilan dan pengetahuan peserta dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kemampuan bertahan di alam, keterampilan pertolongan pertama, orientasi, dan banyak lagi.
Selain aspek kompetisi, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan rekan-rekan dari berbagai pondok pesantren. Ini adalah peluang bagi mereka untuk belajar dari satu sama lain, berbagi pengalaman, dan memperluas pemahaman mereka tentang keragaman budaya dan agama yang ada di Sumatera Utara.
Lomba Pramuka Sumatera Utara (LP3) juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama, kejujuran, kedisiplinan, dan kepemimpinan. Para peserta diajarkan untuk bekerja sama dalam tim, mengatasi tantangan bersama, dan menghormati nilai-nilai dasar Pramuka.
Selain itu, LP3 juga mencerminkan semangat gotong royong yang kuat di masyarakat Sumatera Utara. Dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini, berbagai pihak, termasuk panitia, peserta, dan pendukung, bekerja bersama-sama untuk menciptakan sebuah acara yang sukses dan bermanfaat.
Dalam kondisi saat ini, ketika pandemi COVID-19 masih menjadi perhatian utama, penyelenggaraan kegiatan seperti LP3 adalah bukti bahwa masyarakat tetap berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua peserta. Protokol kesehatan ketat diterapkan selama acara, termasuk penggunaan masker, physical distancing, dan penyediaan fasilitas cuci tangan.
Dengan demikian, Lomba Pramuka Sumatera Utara (LP3) bukan hanya sekadar kompetisi Pramuka, tetapi juga simbol persatuan dan semangat gotong royong di antara pondok pesantren di Sumatera Utara. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat tali silaturahmi, membangun karakter, dan meningkatkan keterampilan generasi muda, sambil tetap mematuhi tindakan pencegahan COVID-19 yang ketat. (Rizki, Editor ; KBO Babel)