PANGKALPINANGPOST.COM Kuantan Singingi – Konflik masyarakat dengan pihak PT. Wanasari kembali Terjadi, Kamis 07 Oktober 2021, kali ini Lahan masyarakat di desa sumber jaya Singingi Hilir, Kuantan singingi, pasalnya pihak PT Wanasari melakukan penggalian parit gajah akses jalan masyarakat untuk aktivitas panen sawit diperkebunan mereka.
Pemblokiran jalan tersebut dengan cara membuat galian parit gajah sedalam lebih kurang 2 meter, sehingga setiap masyarakat yang memiliki keperluan ke kebun melalui jalan tersebut menjadi terkendala.
Besar dugaan, pihak PT Wanasari melakukan galian sedalam lebih kurang 2 meter tersebut diluar HGU, yang mana masyarakat yang diwakili kepada desa sumber jaya Ambran Mangungsong mengatakan;
“Perusahaan telah melakukan tindakan provokasi terhadap kami dengan cara melakukan pemblokadean jalan aktivitas perkebunan masyarakat, yang mana jalan ini adalah satu-satunya akses kami melakukan aktivitas perkebunan.
Tegas kami katakan bahwasannya lahan kebun kami ini tidak terletak didalam wawasan Hal Guna Usaha(HGU) dari perusahaan Wana sari nusantara. Kita bisa perlihatkan data-data Kita siap pungkas Ambran Mangungsong Selaku Kepala Desa.
Ditempat yang sama Turun langsung Aktivis Mahasiswa Kuantan Singingi Boby Hariansyah Purba langsung melakukan Pengawalan konflik agraria Antara Masyarakat Dengan Perusahaan ini, “ujarnya Jumat, (08/10/21).
“Ya Kita sangat miris bang, yang mana Pemerintah Kuantan Singingi melalui Wakil Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby Ak. MM Telah memberikan Himbauan kepada PT. Wanasari Nusantara sebagaimana yang telah beredar. Akan tetapi kita sangat kecewa dengan sikap perusahaan Wanasari Nusantara ini yang sama sekali tidak menggubris Arahan yang telah dilakukan Pemerintah Kuantan Singingi.
Kondisi dilapangan sewaktu kita turun juga sangat sedih sebagaimana video yang berhasil diabadikan oleh Rekan-rekan media seorang ibu-ibu yang baru ditinggal suaminya untuk selamanya menangis dan duduk bersimpuh ditanahnya sendiri. Sambil memohon kepada pemerintah Kuantan Singingi baik Eksekutif maupun legislatif lebih serius dan berani dalam mengambil tindakan. Mereka tidak mau ada sampai pertumpahan darah dan keributan di negara ini.
Yang mana setelah kita telusuri ibu sebut saja Rina itu harus membanting tulang berkebun sawit guna membiayai anak-anaknya sekolah. Akan tetapi saat ini kondisinya malah dipersulit oleh perusahaan, Bukan sebaliknya seperti yang diatur dalam undang-undang.
Maka dari itu bersempenaan ini kita juga sampaikan melalui saran Media Online ini kepada Yth. Bapak H. Syamsuar selaku Gubernur Riau untuk memberikan tindakan Berani, cepat dan tepat.sehingga mampu memberikan efek jera kepada perusahaan-perusahaan nakal seperti Ini, “harap Boby.