Kebijakan Pertambangan Karut-Marut, Anggota DPR RI Ini Sebut Babel Terancam ‘Babak Belur’

Foto : Kondisi kerusakan alam di pulau Bangka, tampak daratan seperti kolam-kolam akibat aktifitas tambang yang tak memperhatikan kelestarian alam. Foto diambil dari atas udara. (net)

PT Timah Jadi Sorotan Utama Penyebab Kerusakan Limgkungan

PANGKALPINANG,Babeltoday.com – Kondisi dunia pertambangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sampai saat ini menjadi sorotan serius oleh Komisi II DPR RI.

Pasalnya, kondisi pertambangan di Babel dinilai karut-marut hal ini pun lantaran kebijakan pemerintah daerah dianggap tak memberikan dampak positif, sebaliknya kebijakan justru dianggap menimbulkan efek negatif bagi daerah.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang anggota Komisi II DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra dalam wawancara singkat melalui sambungan ponselnya, Jumat (10/12/2021) malam.

Terkait kondisi pertambangan dinilai karut-marut ini ditegaskanya rombongan Komisi II DPR RI, Jumat (10/12/2021) pagi mendatangi kantor Gubernur Babel guna mempertanyakan beragam persoalan sekaligus dalam rangka fungsi melaksanakan tugas pengawasan Komisi II DPR RI.

Persoalan di Babel dimaksudnya itu yakni antara lain seleksi CPNS, kebijakan publik dan pelayanan publik di lingkungan Pemprov Babel termasuk pihaknya pun mempertanyakan soal kebijakan Gubernur Babel dalam hal pertambangan.

“Sebenarnya banyak pertanyaan yang mau kami bahas. Sayangnya pak Gubernur Babel tidak ada jadi yang menerima kita hanya pak Sekda. Padahal yang pertama yang saya yakni masalah PT Timah,” kata anggota DPR RI ini.

Selain itu, dalam pertemuan antara Komisi II DPR RI dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Babel (Naziarto), Jumat (10/12/2021) sempat pula diakuinya pihaknya menanyakan soal kebijakan galian tambang biji timah selama ini di daerah Babel.

“Yang ingin kami tanyakan soal kebijakan Gubernur Babel terkait perijinan galian tambang biji timah khususnya PT Timah tentunya kan dalam kebijakan itu ada konsekuensi yang mesti dilaksanakan oleh PT Timah terhadap kondisi lingkungan,” ungkap wakil rakyat asal Bali ini.

Sebaliknya kenyataan di lapangan menurutnya justru menurutnya berbanding terbalik dengan harapan. Pasalnya kondisi alam atau lingkungan malah makin rusak parah tanpa ada konsekuensi terhadap lingkungan.

“Tapi saya melihat sejauh ini justru yang digali dan yang diperbaiki ibarat langit dan bumi atau sangat jaut sekali. It’s okelah sumber daya alam ini kita gali tapi kan jangan merusak alam. Saya nggak mau Bangka Belitung ini jadi babak belur,” tegasnya.

Kerusakan lingkungan daerah Babel pun tak dipungkirinya jika hal itu sangatlah jelas terlihat ketika dirinya berada di dalam pesawat saat menuju pulau Bangka. Akibat kondisi kerusakan alam yang cukup parah itu ia sendiri mengaku sangat miris.

Tak sekedar itu, bahkan dirinya menegaskan sekaligus mengingatkan apabila PT Timah tak memenuhi kewajibannya dalam menjaga kelestarian alam di Babel ini maka ia justru tak menginginkan jika anak perusahaan BUMN ini menjalankan aktifitasnya menambang biji timah di daerah Babel.

“Makanya tadi saat usai pertemuan di kantor Gubernur itu saya sempat bilang saya kepada teman-teman wartawan, silahkan tulis jika PT Timah tak dapat memenuhi kewajibannya menjaga kelestarian alam di Bangka Belitung atau tidak segera memperbaiki kerusakan secepatnya sesuai persyaratan yang ada maka Pemda (Gubernur Babel — red) harus bersikap tegas dan jangan suruh menggali lagi,” tegasnya.

Ia pun menambahkan dalam pertemuan bersama Sekda Pemprov Babel ia sempat menanyakan persoalan keberadaan sejumlah pabrik tapioka namun khususnya 5 pabrik tapioka di pulau Bangka yang menurutnya sejumlah pabrik itu bermasalah dalam hal lingkungan lantaran limbah pabrik tersebut diketahuinya telah mencemari kawasan sungai di daerah setempat.

“Ada lima pabrik tapioka di Bangka ini limbahnya langsung dibuang ke sungai begitu saja. Nah ini yang kami tanyakan,” ungkapnya.

Sejauh ini Gubernur Babel, Erzaldi Rosman ternasuk pihak PT Timah masih diupayakan dikonfirmasi terkait pernyataan anggota Komisi II DPR RI yang menilai jika kondisi alam Babel ini mengalami kerusakan yang cukup parah lantaran penambangan biji timah yang tak memperhatikan kelestarian alam.

(Tim KBO Babel/Wie)

Pertambangan Timah
Comments (0)
Add Comment