Panglalpinangpost.com~//- PANGKALPINANG – Komitmen Erzaldi Rosman untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bangka Belitung semakin terlihat melalui langkah-langkah nyata yang diambilnya. Melalui Rosman Djohan Institute, telah mengirimkan puluhan pelajar asal Bangka Belitung ke Taiwan untuk menuntut ilmu sekaligus bekerja paruh waktu, Rabu (23/10/2024).
Program ini bukan hal baru, karena telah dimulai sejak masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Bangka Belitung pada 2017 hingga 2022 dan terus berlanjut hingga kini.
Kendati ada beberapa pihak yang belum sepenuhnya memahami manfaat program ini, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak siswa dari Bangka Belitung telah meraih kesuksesan di luar negeri, termasuk di negara-negara seperti Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Rusia.
Taiwan, khususnya, menjadi salah satu destinasi pendidikan yang menarik, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman internasional sekaligus memperdalam pemahaman tentang halal.
Nardi Pratomo, SE., ME, Direktur Kerjasama dan Promosi Rosman Djohan Institute, baru-baru ini menyampaikan amanah dari Erzaldi Rosman untuk memberikan kuliah tentang halal di Hsing WU University dan Chung Hua University.
“Kami berkontribusi membantu kampus-kampus dan beberapa perusahaan di Taiwan untuk mendapatkan literasi dan edukasi di bidang halal,” ungkap Nardi.
Hal ini mencakup sharing tentang implementasi halal, peluang, dan tantangan yang ada. Permintaan untuk program ini datang dari berbagai perguruan tinggi di Taiwan yang ingin memperluas pengetahuan mereka tentang konsep halal.
Lebih dari sekadar pengajaran, Erzaldi Rosman juga mengamanahkan Nardi untuk menyiapkan mushola dan kantin halal di kampus-kampus yang ada di Taiwan.
“Kami berhasil menjalin kerjasama untuk menyediakan mushola bagi mahasiswa Muslim, serta kantin halal,” tambahnya.
Rencananya, Erzaldi Rosman akan hadir di Taiwan pada bulan Desember untuk meresmikan mushola dan kantin halal di dua kampus.
“Kami sangat berharap peresmian ini dapat berlangsung dengan lancar, dan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung pelajar Muslim di Taiwan,” jelas Nardi.
Komitmen terhadap pendidikan halal ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan spiritual para pelajar, tetapi juga untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman pendidikan yang berkualitas tanpa mengabaikan nilai-nilai agama.
“Selain itu, mushola ini tidak hanya digunakan untuk sholat, tetapi juga untuk kegiatan pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya,” jelasnya.
Kehadiran fasilitas seperti mushola dan kantin halal menunjukkan bahwa universitas di Taiwan semakin terbuka terhadap keberagaman budaya dan agama, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Taiwan, terutama dalam bidang pendidikan.
Dengan adanya program ini, Nardi berharap para pelajar asal Bangka Belitung dapat kembali dengan gelar sarjana internasional, mandiri, dan mampu berkontribusi pada keluarga serta masyarakat.
“Kami ingin mereka tidak hanya bergantung pada orang tua, tetapi juga bisa membantu perekonomian keluarga mereka,” tambah Nardi.
Dengan dukungan dan kerjasama yang terjalin, diharapkan semakin banyak pelajar dari Bangka Belitung yang dapat merasakan manfaat dari program ini, dan menjadikan pendidikan sebagai jembatan untuk mencapai cita-cita serta meningkatkan taraf hidup mereka.,-
Sumber : KBO Babel.
(Akhi).