Pangkalpinangpost.com,BANGKA BARAT – Desa Bakit Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, menjadi saksi berlangsungnya Tabligh Akbar dan Haul ke-69 dari Syekh Chotamarrasyid, atau yang lebih dikenal sebagai Kyai Bakit. Sabtu (20/7/2024).
Acara yang dihadiri oleh ratusan masyarakat ini berjalan dengan penuh khidmat dan damai, memberikan nuansa keagamaan yang begitu mendalam bagi setiap yang hadir.
Tak hanya masyarakat setempat, acara ini juga dihadiri oleh Mantan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan. Kehadirannya di tengah-tengah acara menambah kesan teduh dan penuh hikmah.
Erzaldi terlihat begitu khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an serta dakwah yang disampaikan oleh para ulama dan tokoh agama.
Dalam kesempatan tersebut, Erzaldi Rosman Djohan menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjalin silaturahmi melalui acara-acara keagamaan seperti Tabligh Akbar dan Haul.
Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting untuk memperkokoh persaudaraan antar umat beragama, khususnya di kalangan kaum muslimin dan muslimat.
Erzaldi menjelaskan bahwa hikmah dari pelaksanaan Haul bukan hanya sebagai sarana untuk menyambung silaturahmi, tetapi juga sebagai ajang berzikir kepada Allah SWT, bersedekah, menebar amal sholeh, dan mengingatkan diri akan kematian.
“Pulau Bangka dan Belitung adalah negeri yang diberkahi oleh Allah SWT, terbukti di Bangka saja ada 80 makam para Waliyullah, belum di Belitung-nya,” tuturnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Babel ini juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya kaum muslimin dan muslimat, untuk memanfaatkan momentum ini sebagai ajang wisata religi.
“Pada momentum ini, saya mengajak semua pihak, khususnya kaum muslimin dan muslimat, secara bersama-sama di masing-masing desa dan pada bulan serta waktu tertentu, yang memiliki nilai sejarah perkembangan Islam dan dibuktikan dengan adanya makam para Waliyullah, bisa dijadikan wisata Religi atau Haul Akbar secara serempak,” ujarnya.
Erzaldi menekankan bahwa dalam merealisasikan rencana tersebut, harus melibatkan para keluarga Waliyullah, baik yang berada di Babel maupun di luar Babel.
Hal ini dikarenakan banyak dari para Waliyullah yang memiliki keturunan serta nasab dari Habib, Datuk, Sultan, Tengku, Sunan, bahkan dari Keturunan Raja seperti Kutai dan lain sebagainya.
Dengan melibatkan keluarga Waliyullah, diharapkan kegiatan ini bisa berjalan dengan lebih khidmat dan mendapatkan berkah yang lebih besar.
Menurutnya, mengembangkan sektor wisata religi di Bangka Belitung akan memberikan dampak positif yang luas.
“Hal ini membanggakan bagi Babel sendiri, mengingat sektor wisata kita akan siap memberikan ruang pada item wisata Religi tersebut, dengan harapan akan berdampak luas pada peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bangka Belitung setiap tahunnya, dan para pelaku UMKM kita pun jauh lebih bergairah,” harap Erzaldi.
Wisata religi, lanjutnya, tidak hanya memperkaya keanekaragaman destinasi wisata di Bangka Belitung, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian lokal.
Para pelaku UMKM di sekitar lokasi makam Waliyullah dapat mengambil manfaat dari kedatangan wisatawan yang ingin berziarah.
Selain itu, adanya wisata religi juga bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang sejarah perkembangan Islam di daerah mereka.
Erzaldi juga menggarisbawahi pentingnya menjaga dan merawat makam-makam para Waliyullah sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan sejarah dan budaya Islam.
Dengan menjaga makam-makam tersebut, diharapkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para Waliyullah dapat terus diwariskan kepada generasi penerus.
Acara Tabligh Akbar dan Haul ke-69 Syekh Chotamarrasyid ini pun diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh para ulama.
Doa yang dipanjatkan tidak hanya untuk mengenang jasa-jasa Syekh Chotamarrasyid, tetapi juga untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat Bangka Belitung.
Erzaldi berharap agar acara serupa dapat terus diselenggarakan secara rutin, sehingga silaturahmi antar umat beragama semakin erat dan wisata religi di Bangka Belitung semakin berkembang.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan Bangka Belitung dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan wisata religi sekaligus memperkuat persaudaraan dan kebersamaan antar umat beragama.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Bangka Belitung akan terus menjadi negeri yang diberkahi dan makmur. (KBO Babel)
(Gust11rawan)