Oleh: Rozi
Pangkalpinangpost.com,Bangka Belitung – Tulisan saya kali ini, ingin sekali membicarakan seseorang yang telah sedikit-banyak mengajarkan saya tentang makna menjalani kehidupan dengan menggunakan perspektif yang berbeda. Beliau adalah Ahmadi Sopyan atau dikenal dengan sebutan Atok Kulop. Berasal dari Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Desa yang dijuluki sebagai Desa Santri.
Bagi saya, Ahmadi Sopyan yang saya sapa Bang Ahmadi ini merupakan Kiai beribu Celoteh (eichh: bukan beribu senyuman ya. hehe). Bukan tanpa alasan, celotehan-celotehannya meskipun mungkin sebagian orang menganggap celotehannya itu kasar, tidak sopan, nyelekit terkait persoalan di Bangka Belitung yang dimuatkan di media sosial, bagi saya itu malah unik. Kok bisa? Karena setiap orang memiliki cara pandang tersendiri dalam menyampaikan sesuatu.
Ada yang tipenya mau dapat proyek, ada yang tipenya ngejilat biar kebagian pangkat, dan ada tipe apa adanya. Nah, bang Ahmadi ini tipe yang apa adanya bukan ada apanya.
Meskipun demikian, masih ada aja yang ngatain bang Ahmadi sebagai penjilat hehe… Namun, bang Ahmadi tetap santai menanggapi tuduhan itu dan terus berikan karya-karyanya.
Menariknya lagi, ratusan aktivis turun ke jalan yang turun aksi belum pernah ada cerita sampai bisa menurunkan pejabat PLN, namun sekali celotehan bang Ahmadi di media sosial terkait bobroknya kepengurusan PLN yang menyebabkan padamnya Listrik di bulan Romadhon tahun lalu.
Akhirnya, Kepala PLN-nya langsung diganti. Luar biasa! Mungkin Tuhan memberikan tugas penting kepada bang Ahmadi yaitu untuk melasah pejabat-pejabat yang betingkah.
Pandangan awam saya melihat bahwa saat ini orang-orang sibuk membangun otoritas legal, namun tidak dengan Kiai Celoteh ini. Menurut saya, dia berhasil membangun otoritas kharismatik.
Bagaimana tidak? Di mana pun bang Ahmadi bersembunyi tetap disamperin. Para pejabat di Bangka Belitung tanpa henti bertandang ke Rumah Kebun Atok Kulop di Hutan Kemuja (kecuali Rektor UBB yang belum pernah ke kebunnya. hehehe).
Hal ini menandakan bahwa dirinya memiliki daya tarik atau kharisma yang mampu membuat orang-orang hebat berdatangan tanpa henti.
Bangka Belitung ini beruntung sekali karena masih banyak putra-putri terbaik salah satunya Bang Ahmadi. Oleh sebab itu, Bangka Belitung membutuhkan orang seperti Bang Ahmadi ini untuk memajukan daerahnya.
Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya tuangkan tentang Bang Ahmadi ini. Namun saya rasa tidak cukup hanya bercerita di tulisan ini. Jika ingin mengenalnya lebih lanjut, silahkan datang saja ke tempatnya.
Saya yakin, beliau selalu terbuka kepada siapa pun yang satu frekuensi dengannya. Yaitu mereka-mereka yang ingin Bersama-sama memajukan daerahnya yaitu Bangka Belitung.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Bang Ahmadi Sopyan. Karena sedikit banyak telah memberikan didikan kepada saya cara berjuang dengan cara diri sendiri, tanpa harus menggunakan atau membawa nama besar orang lain.
Ada satu nasihat dari Bang Ahmadi yang sampai saat ini saya masih ingat, “Jadilah pribadi yang apa adanya bukan ada apanya. Jika kita berprestasi, tentunya kita akan diperhitungkan oleh orang. Ingat, emas tetaplah emas sekalipun emas itu berada dalam kotoran. Prinsipnya, berikan yang terbaik sesuai potensi yang kamu miliki. Saya yakin, dinda Rozi pasti bisa”. YAKUZA***
Penulis : Rozi (Pendiri Yayasan Aspirasi Cendekiawan Samben Bangka Belitung)
Editor : (Gust11rawan)