Kasus Mafia Tanah di Bangka, Ada Nama-nama Pejabat Terseret dalam Skandal Besar⁉️
PangkalpinangPost.com-
PANGKALPINANG,Babel- Skandal mafia tanah di Hutan Produksi Kotawaringin Kabupaten Bangka semakin menggemparkan setelah Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) mengungkap sejumlah fakta mengejutkan diduga keterlibatan beberapa pejabat tinggi dalam praktik mafia tanah yang merugikan negara, Kamis (4/4/2024).
Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung, Asep Maryono, dalam jumpa pers pada Selasa (2/4/2024), mengungkapkan bahwa penggeledahan di Kantor PT Narina Keisha Imani (NKI) di Pangkalpinang telah menghasilkan temuan-temuan yang menunjukkan dugaan keterlibatan banyak pihak dalam skandal ini, termasuk beberapa pejabat.
Namun, belum ada penetapan tersangka hingga saat ini, karena proses penyelidikan masih berlangsung.
“Penggeledahan ini merupakan bukti keseriusan kami dalam menangani kasus ini. Kami memahami pentingnya proses penyidikan yang komprehensif untuk membuktikan tindak pidana yang terjadi,” ujar Asep Maryono.
Dalam penggeledahan tersebut, Kejaksaan berhasil menyita sejumlah dokumen penting yang diperlukan sebagai bukti dalam proses hukum.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah buku tabungan, rencana kerja, serta dokumen-dokumen terkait lainnya yang mendukung proses pembuktian.
Namun, yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa ternyata ada keterlibatan beberapa pejabat tinggi dalam kasus ini.
Merujuk kepada isi Naskah Perjanjian Kerjasama antara Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dengan PT Narina Keisha Imani (NKI), terdapat tiga nama pejabat yang memiliki peran signifikan dalam hal ini.
Pertama adalah Erzaldi Rosman, mantan Gubernur Bangka Belitung, yang pada waktu perjanjian pemanfaatan hutan tersebut menjabat sebagai Pihak Pertama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu, ada juga nama Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat itu, H. Marwan S, Ag, yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Diduga Keterlibatan pejabat-pejabat ini mengundang keprihatinan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas dan moralitas para pejabat yang seharusnya menjadi teladan dalam menjalankan tugas negara.(sumber KBO-BABEL.COM)***
(Editor : 1rawan).
(KBO-BABEL TIM)